Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia yang menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik ataupun mancanegara.
Terkenalnya Yogyakarta sebagai destinasi favorit tidak lepas dari wisata budaya/kuliner/belanja, serta wisata alamnya. Cerita kali ini adalah tentang perjalanan saya di Yogyakarta selama 3 Hari 2 Malam. Untuk perjalanan kali ini saya hanya berdua dengan teman saya, karena domisili kami berbeda, kami nantinya akan bertemu di hotel, tempat dimana kami akan menginap. Perjalanan kami ini akan mengandalkan bantuan dari Google maps dan GPS untuk menemukan tempat tujuan supaya kami tidak tersesat dan kehilangan arah karena kami tidak tau jalanan di Yogyakarta, hahahaha.
Terkenalnya Yogyakarta sebagai destinasi favorit tidak lepas dari wisata budaya/kuliner/belanja, serta wisata alamnya. Cerita kali ini adalah tentang perjalanan saya di Yogyakarta selama 3 Hari 2 Malam. Untuk perjalanan kali ini saya hanya berdua dengan teman saya, karena domisili kami berbeda, kami nantinya akan bertemu di hotel, tempat dimana kami akan menginap. Perjalanan kami ini akan mengandalkan bantuan dari Google maps dan GPS untuk menemukan tempat tujuan supaya kami tidak tersesat dan kehilangan arah karena kami tidak tau jalanan di Yogyakarta, hahahaha.
Persiapan Sebelum Keberangkatan keYogyakarta
Beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain adalah
1. Tiket
Hal pertama yang harus dilakukan adalah pesan tiket pp, karena tiket pesawat yang lumayan mahal harganya, jadi saya memilih untuk menggunakan kereta api, hehe. Untuk tiket kereta api bisa dipesan pada H-90 sebelum keberangkatan, jika beruntung kita bisa mendapatkan tiket yang harganya paling murah, tapi kereta ekonomi, hehe.Untuk kereta api rute Jakarta - Yogyakarta (PP) sendiri terdapat beberapa pilihan dari yang paling murah sampai dengan yang paling mahal.
a. Kereta Api Eksekutif
Untuk kereta api eksekutif, keberangkatan dari Stasiun Gambir dan kedatangan di Stasiun Tugu Yogyakarta (PP)
Stasiun Gambir - Stasiun Tugu Yogyakarta
Stasiun Gambir - Stasiun Tugu Yogyakarta
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Argo Dwipangga 08.00 15.39 285.000 - 350.000
Taksaka 08.30 16.25 260.000 - 350.000
Bima 16.30 00.40 310.000 - 390.000
Gajayana 17.40 01.47 350.000 - 430.000
Argo lawu 20.15 03.48 285.000 - 380.000
Taksaka 20.45 04.15 260.000 - 350.000
Stasiun Tugu Yogyakarta - Stasiun Gambir
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Taksaka 08.00 15.42 260.000 - 350.000
Argo Lawu 08.57 16.27 285.000 - 380.000
Taksaka 20.00 03.45 260.000 - 350.000
Gajayana 20.30 04.27 350.000 - 430.000
Argo Dwipangga 20.57 04.37 285.000 - 380.000
Bima 22.00 05.43 320.000 - 400.000
b. Kereta Api Ekonomi.
Sedangkan untuk kereta api ekonomi, keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan kedatangan di Stasiun Lempuyangan, tetapi ada beberapa kereta yang berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Stasiun Pasar Senen - Stasiun Lempuyangan
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Gajah Wong 06.45 15.00 170.000 - 220.000
Stasiun Pasar Senen - Stasiun Tugu Yogyakarta
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Bogowonto 21.45 05.44 170.000 - 220.000
Stasiun Pasar Senen - Stasiun Lempuyangan
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Gajah Wong 06.45 15.00 170.000 - 220.000
Gaya Baru Malam 10.15 19.14 104.000
Jaka Tingkir 12.00 20.41 170.000 - 230.000
Singasari 12.25 21.23 220.000 - 255.000
Progo 22.20 06.38 125.000
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Bogowonto 21.45 05.44 170.000 - 220.000
Senja Utama Solo 22.00 05.53 235.000 - 275.000
Stasiun Lempuyangan - Stasiun Pasar Senen
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Singasari 12.47 22.33 220.000 - 225.000
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Singasari 12.47 22.33 220.000 - 225.000
Progo 14.45 23.42 125.000
Bengawan 15.26 00.28 74.000
Gaya Baru malam 17.08 01.55 104.000
Gajah Wong 18.00 02.43 170.000 - 220.000
Jaka Tingkir 18.55 03.30 170.000 - 230.000
Stasiun Tugu Yogyakarta - Stasiun Pasar Senen
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Fajar Utama Yk 07.00 15.02 215.000 - 260.000
Kereta Api Keberangkatan Kedatangan Harga
Fajar Utama Yk 07.00 15.02 215.000 - 260.000
Bogowonto 09.07 17.29 170.000 - 220.000
Senja Utama Yk 17.45 02.05 220.000 - 265.000
Gajah Wong 18.08 02.43 170.000 - 220.000
Senja Utama Solo 18.40 02.54 235.000 - 275.000
Dalam membeli tiket, saya membuat beberapa pertimbangan diantaranya :
- saya memililih kereta dengan keberangkatan malam karena pagi harinya kereta tersebut sudah tiba di Yogyakarta sehingga kami bisa langsung jalan-jalan.
- sedangkan untuk kepulangan, saya memilih tiket yang agak malam supaya kami dapat menghabiskan waktu yang cukup lama di Yogyakarta.
- dan yang terakhir adalah saya mencari tiket yang harganya murah, hehehe.
Dengan beberapa pertimbangan tersebut tiket yang saya dapatkan adalah :
- untuk keberangkatan saya mendapatkan tiket Kereta Api Bogowonto dengan harga Rp. 200.000,-
- sedangkan untuk kepulangan saya mendapatkan tiket Kereta Api Jaka Tingkir dengan harga Rp. 230.000,-
Karena perjalanan ke Yogyakarta ini hanya direncanakan sekitar 1-2 bulan sebelum keberangkatan, jadinya saya tidak bisa mendapatkan tiket kereta api yang paling murah, hahaha. Mungkin jika kami merencanakan 3 bulan sebelum keberangkatan, saya masih bisa mendapatkan tiket yang lebih murah yang hanya seharga sekitar 100 ribua an, hahaha.
2. Penginapan
Untuk penginapan, saya memesan hotel di daerah malioboro dengan bantuan salah satu situs pemesanan hotel online. Disini saya mendapatkan hotel dengan harga Rp 250.000,- dan itupun sudah didiskon, hehehe. Fasilitas yang saya dapatkan dengan harga segitu adalah: kamar standart untuk 2 orang ( sudah dilengkapi AC, TV, dan kamar mandi), sarapan, dan wifi gratis. Sebenarnya ada penginapan dengan harga yang lebih murah untuk para traveler/backpacker tetapi biasanya mengusung konsep dormitory ( berbagi kamar tidur). Jika harga hotel kami dibagi 2 orang, itungannya juga masih lumayan murah kok, hehehe.
3. Itinerary
3. Itinerary
Menurut saya itinerary itu sangat diperlukan jika kita ingin melakukan suatu perjalanan, gak kebayang aja kalo udah ada di Yogyakarta tapi gak tau mau kemana dan ngapain aja, hehe. Sebelum membuat itinerary, saya mencari informasi terlebih dahulu mengenai tempat-tempat wisata yang menarik dan instragamable untuk dikunjungi yang ada di Yogyakarta. Untuk tempat wisata yang akan kami kunjungi, kami memilih tempat yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kota Yogyakarta, yang hanya membutuhkan waktu maksimal sekitar satu jaman untuk sampai ke sana. Berdasarkan hasil informasi yang saya dapatkan melalui mbah Google dan intsagram, saya membuat itinerary sebagai berikut:
Hari ke 1 (Jum'at)
06.00 : tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta
06.00 - 06.30 : perjalanan menuju hote
06.30 - 08.00 : menitipkan barang di hotel sekalian bersih - bersih
08.00 - 13.30 : sarapan dan jalan - jalan di malioboro, pergi ke Tempo Gelato
13.30 - 14.00 : kembali ke hotel, check in
14.00 - 16.00 : istirahat
16.00 - 18.00 : House of Raminten
18.00 - 20.00 : Taman Pelangi
20.00 - 21.00 : Tugu
21.00 - 22.00 : Malioboro
22.00 : kembali ke hotel, istirahat
Hari ke 2 (Sabtu)
06.30 - 07.00 : sarapan ( Jika memungkinkan berangkat 04.30 ke Kebun Buah Mangunan)
07.00 - 08.00 : perjalanan menuju Kebun Buah Mangunan
08.00 - 10.00 : Kebun Buah Mangunan
10.00 - 12.00 : Jurang Tembelan
11.30 - 14.30 : Hutan Pinus
14.30 - 17.00 : Puncak Becici
17.00 - 18.00 : perjalanan menuju menuju hotel
18.00 - 19.30 : istirahat
19.30 - 21.00 : Pasar Malam Perayaan Sekaten
21.00 - 22.30 : Alun - alun Kidul
22.30 - : kembali ke hotel, istirahat
Hari ke 3 (Minggu)
07.00 - 08.00 : sarapan, check out
08.00 - 10.00 : Situs Warungboto
10.00 - 12.00 : cafe Artemi Italian Gelato/Tempo Gelato/cari oleh-oleh
15.30 - 16.00 : kembali ke hotel, ambil barang
16.00 : perjalanan ke stasiun lempuyangan
Itinerary di atas bersifat fleksibal dan dapat berubah dengan menyesuaikan kondisi dan situasi yang ada.
Hari ke 1 (Jum'at)
06.00 : tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta
06.00 - 06.30 : perjalanan menuju hote
06.30 - 08.00 : menitipkan barang di hotel sekalian bersih - bersih
08.00 - 13.30 : sarapan dan jalan - jalan di malioboro, pergi ke Tempo Gelato
13.30 - 14.00 : kembali ke hotel, check in
14.00 - 16.00 : istirahat
16.00 - 18.00 : House of Raminten
18.00 - 20.00 : Taman Pelangi
20.00 - 21.00 : Tugu
21.00 - 22.00 : Malioboro
22.00 : kembali ke hotel, istirahat
Hari ke 2 (Sabtu)
06.30 - 07.00 : sarapan ( Jika memungkinkan berangkat 04.30 ke Kebun Buah Mangunan)
07.00 - 08.00 : perjalanan menuju Kebun Buah Mangunan
08.00 - 10.00 : Kebun Buah Mangunan
10.00 - 12.00 : Jurang Tembelan
11.30 - 14.30 : Hutan Pinus
14.30 - 17.00 : Puncak Becici
17.00 - 18.00 : perjalanan menuju menuju hotel
18.00 - 19.30 : istirahat
19.30 - 21.00 : Pasar Malam Perayaan Sekaten
21.00 - 22.30 : Alun - alun Kidul
22.30 - : kembali ke hotel, istirahat
Hari ke 3 (Minggu)
07.00 - 08.00 : sarapan, check out
08.00 - 10.00 : Situs Warungboto
10.00 - 12.00 : cafe Artemi Italian Gelato/Tempo Gelato/cari oleh-oleh
15.30 - 16.00 : kembali ke hotel, ambil barang
16.00 : perjalanan ke stasiun lempuyangan
Itinerary di atas bersifat fleksibal dan dapat berubah dengan menyesuaikan kondisi dan situasi yang ada.
4. Kendaraan
Selama di Yogyakarta kami berniat untuk menyewa kendaraan roda dua selama dua hari ( motor diantar ke tempat kami menginap pada hari Jum'at jam 16.00 wib dan pengambilan pada hari Minggu jam 16.00 di Stasiun Lempuyangan) dengan biaya per harinya sebesar Rp. 70.000, include 2 helm dan jas hujan, syarat peminjaman cukup memberikan jaminan 2 atau 3 kartu identitas yang berupa ktp/sim/npwp/pasport dll.
Hari - H
Kereta saya berangkat pada hari Kamis jam 21.45 wib, dan saya berangkat ke stasiun jam 19.30 wib. Barang yang saya bawa tidak terlalu banyak, saya hanya membawa baju secukupnya dan yang paling penting jangan sampai tertinggal adalah charger dan power bank, hehe. Power bank merupakan barang yang wajib dibawa karena dapat digunakan untuk mengisi baterai jika sewaktu waktu baterai handphone kami habis saat di perjalanan, sedangkan handphone akan sangat membantu kami dalam menunjukkan arah melalui Google maps dan GPS, dan fungsi yang lainnya adalah sebagai alat untuk mengabadikan moment - moment kami selama di jogja alias untuk selfie, hahaha.Hari ke 1 di Yogyakarta
Kereta api saya tiba di stasiun Tugu Yogyakarta pada hari Jum'at sekitar pukul 06.00 wib setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 8 jam. Selanjutnya saya akan menuju ke hotel tempat kami menginap, karena jarak dari stasiun menuju hotel hanya sekitar 650 m menurut google map dan menurut saya itu lumayan dekat, jadi saya memutuskan untuk berjalan kaki, tetapi capek juga ternyata jalan kaki, hahaha. Sesampainya di hotel, saya istirahat sejenak di lobby hotel sambil menunggu teman saya yang masih di perjalanan, sempat ada petugas hotel yang menanyakan apakah saya sudah sarapan atau belum, saya jadi malu sendiri karena sebenarnya jam check in saya masih nanti siang jam 14.00 wib, dan saya disini untuk menitipkan barang dan sekalian numpang bersih - bersih, hahaha.
Sekitar jam 08.00 wib, setelah teman saya tiba di hotel dan kami sudah selesai bersih - bersih serta menitipkan barang - barang di hotel, Selanjutnya kami menuju ke jalan Malioboro untuk mencari sarapan pagi sambil menikmati suasana pagi di Malioboro.
Sekitar jam 08.00 wib, setelah teman saya tiba di hotel dan kami sudah selesai bersih - bersih serta menitipkan barang - barang di hotel, Selanjutnya kami menuju ke jalan Malioboro untuk mencari sarapan pagi sambil menikmati suasana pagi di Malioboro.
Malioboro di Pagi Hari
Kami berdua memilih untuk sarapan angkringan di sekitar malioboro, dengan uang sekitar Rp. 7000 an kami sudah dapat sarapan (nasi kucing tapi, hehe). Setelah sarapan kami memilih untuk duduk-duduk di sekitaran Malioboro sambil menikmati suasana pagi Kota Yogyakarta. Malioboro di pagi hari masih sangat sepi belum terlihat adanya aktifitas yang berarti, suasana begitu sejuk, tenang dan damai, hahaha. Tidak banyak hal yang kami lakukan di sini selain istirahat dan foto- foto sambil menunggu bukanya Pasar Bringharjo, hahaha.Pasar Beringharjo
Jam 10.30 wib, kami melanjutkan perjalanan ke Pasar Beringharjo, tetapi sebelumnya kami memutuskan untuk makan lagi di sekitar Malioboro karena kami sudah mulai lapar (mungkin efek karena sarapan cuma makan nasi kucing aja kali ya, hehe), kali ini kami memutuskan untuk makan pecel/gudeg/rames yang di jual di sekitar jalan malioboro. Tak disangka tak dinyana, kami bertemu dengan salah satu atis ibu kota yang juga sedang membeli makan di tempat tersebut, jauh-jauh ke Yogyakarta ketemunya artis-artis juga, hahaha, dan hal tersebut langsung dimanfaatkan oleh teman saya untuk berfoto, hehe.Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional yang merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Yogyakarta. Kebanyakan tujuan wisatawan ke pasar Beringharjo adalah untuk membeli batik, batik di sini terkenal dengan harganya yang sangat murah, sepertinya pasar ini sangat cocok buat emak - emak yang doyan belanja, hehe. Ketika saya berkeliling, tidak sengaja saya mendapati batik yang mirip dengan batik yang saya beli di Jakarta, dan ternyata harga batik tersebut tiga kali jauh lebih murah dari harga batik yang saya beli di Jakarta, disitu saya merasa sedih karena jauh banget harganya, hihihihi.
Sekitar jam 13.00 wib, kami kembali ke hotel untuk check in dan beristirahat, cukup melelahkan juga ternyata ketika baru sampai di Yogyakarta dengan naik kereta ekonomi pula dan langsung keliling daerah malioboro dengan berjalan kaki, but it's fun, hahahaha.
Jam 16.00 wib, motor yang kami sewa pun sudah diantar ke hotel, lengkap dengan STNK, 2 helm, dan jas hujan. Berdasarkan itinerary yang kami buat, seharusnya pada jam 16.00 wib kami pergi ke rumah makan House of Raminten, tetepi karena kami masih lelah dan didukung dengan cuaca di Yogyakarta yang sedang gerimis, maka tambah malas lah untuk keluar dari hotel, hahaha. Dan pada jam 19.00 wib barulah kami beranjak keluar hotel, hehehe.
House of Raminten
Pada jam 19.00 an wib dengan bantuan google maps kami menuju salah satu rumah makan yang cukup terkenal di Yogyakarta yaitu House of Raminten, perjalanan ke sini agak sedikit drama karena kami agak kebingunan mencari tempatnya, padahal jaraknya dari hotel hanya sekitar 2,5 km, hehehe.House of Raminten adalah rumah makan yang memiliki konsep unik dengan nuansa jawa. Tempat ini sangat terkenal dan terbilang cukup ramai, kami harus menunggu antrian terlebih dahulu untuk mendapatkan tempat duduk, sekitar 10 menitan setelah menunggu barulah kami mendapatkan tempat duduk. Sebelumnya saya juga pernah kesini, tapi karena melihat antrian yang cukup panjang saat itu, saya membatalkan niat untuk makan di sini, haha.
Karena bingung mau makan apa, akhirnya kami berdua hanya memesan bubur, nasi goreng, dan es krim, padahal nunggunya udah lama pesennya cuma gitu doang, hahaha. Selain harus bersabar menunggu antrian ternyata kami juga harus bersabar menunggu makanan untuk disajikan karena tempat ini benar-benar ramai pengunjung, hehe. Perut yang lapar dan mata yang mulai mengantuk lengkaplah penderitaan kami, haha, tapi tak lama kemudian makanan kami datang kok, hehe.
Pukul 21.00 wib, setelah selesai makan, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Pelangi.
Taman Pelangi
Jarak Taman Pelangi dari House of Raminten sekitar 6 km, lokasinya pun mudah ditemukan, kami hanya tinggal mengikuti petunjuk dari Google maps, hehe. Taman Pelagi merupakan tempat wisata yang dipenuhi dengan keindahan warna-warni lampu lampion, sebenarnya taman pelangi ini tidak berbeda jauh dengan taman-taman lampion yang ada di tempat lain, bedanya di taman pelangi ini tempatnya yang lebih luas dengan karakter-karakter lampion yang lebih beragam. Harga tiket masuk sekitar Rp. 20.000,- . Suasana di sini lumayan sepi mungkin karena kami kesininya kemalaman kali ya, tapi setidaknya masih ada orang lah, hehehehe. Ternyata suasana yang sepi itu menguntungkan karena kami tidak perlu antri terlalu lama kalau ingin berfoto, hahaha. Sayangnya, kami tidak bisa mengeksplore seluruh tempat di Taman Pelangi karena kota Yogyakarta kembali diguyur hujan gerimis, hihihi. Dan setelah hujan mulai reda, karena jam sudah menunjukkan pukul 22.30 wib dan suasana sangat sepi, maka kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Ketika tiba diparkiran, kami kanget karena hanya tinggal motor kami saja yang ada, hahaha.Hari ke 2 di Yogyakarta
Pada hari kedua ini sebenarnya kami berniat untuk melihat sunrise di Kebun Buah Mangunan, tetapi karena ban motor kami agak sedikit kempes sepulang dari Taman Pelangi kemaren, dan semalam kami tidak menemukan tempat untuk memompa ban karena sudah tertalu malam, jadi kami memutuskan untuk berangkat ke Kebun Buah Mangunan setelah sarapan pagi karena mengingat waktu yang sudah siang pastinya gampang untuk mencari tempat memompa ban. Tapi kalaupun misalnya ban motor kami gak kempes, gak yakin juga sih kami bakalan bisa bangun pagi-pagi dan berangkat jam 04.30 wib untuk melihat sunrise, hahahaha.Kebun Buah Mangunan
Kebun Buah Mangunan terletak di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, menurut Google maps jarak Kebun Buah Mangunan dari hotel kami sekitar 23,7 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam an. Berangkat dari hotel jam 08.00 wib, dengan bantuan Google maps dan informasi dari penduduk sekitar, akhirnya kami dapat sampai di tempat tersebut sekitar jam 09.00 wib, dengan tiket masuk yang hanya Rp. 5000,- kami sudah bisa menikmati pemandangan alam di Kebun Buah Mangunan ini.
Saat mendengar kata Kebun Buah Mangunan yang terlintas di bayangkan saya adalah Kebun Buah beneran karena dari namanya saja ada 'Buah' nya, tetapi ketika sampai disana banyangan saya hilang seketika karena saya tidak menemukan buah satu pun, mungkin lagi bukan musimnya ya, hehehe. Kebun Buah Mangunan disebut juga sebagai negeri di atas awan karena hamparan kabut yang menyelimuti pegunungan Sewu dan Sungai Oyo, tapi kami tidak mendapati awan tersebut karena kami datangnya terlalu siang, hehehe.
Sekitar jam 11.00 wib, setelah puas menikmati suasana di Kebun Buah Mangunan, selanjutnya kami beranjak menuju Hutan Pinus Imogiri.
Hutan Pinus Imogiri
Hutan Pinus Imogiri terletak sekitar 2,8 km dari Kebun Buah Mangunan, tempatnya pun mudah ditemukan, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Kebun Buah Mangunan. Untuk memasuki tempat ini kami tidak dikenakan tiket masuk melainkan hanya biaya parkir sebesar Rp. 3000,-.Keindahan dari ribuan pohon pinus membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi, bahkan di sini juga sering digunakan sebagai tempat untuk foto prewedding. Udara yang sejuk dan masih segar walaupun di siang hari serta adanya fasilitas seperti tempat makan, toilet, dan musholla menjadikan tempat ini semakin cocok sebagi tempat wisata bagi keluarga.
Sekitar jam 13.00 wib, kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Becici.
Puncak Becici
Puncak Becici terletak sekitar 2,7 km dari Hutan Pinus Imogiri dengan waktu tempuh sekitar 10 - 15 menit. Seperti biasa, dengan menggunakan bantuan Google maps kami bisa menemukan tempat ini. Sama seperti di Hutan Pinus Imogiri, tiket masuk ke Puncak Becici pun gratis, hanya bayar parkir untuk sepeda motor sebesar Rp. 3000,-.Sesampainya di sini, sebelum mulai mengeksplore spot - spot untuk berfoto, kami beristirahat terlebih dahulu untuk sholat dan makan siang, hehe. Di sini sudah ada beberapa warung, jadi kami tidak kesulitan dalam mencari makan siang. Menu makan siang kami adalah ayam geprek yang ternyata sangat pedas, mata kami yang mulai mengantuk akibat kelelahan hilang seketika saat merasakan kepedasannya, hahaha.
Setelah selesai sholat dan makan siang, kami mulai mengeksplore tempat ini. Saat berjalan menuju puncak, terlihat pohon pinus yang berjajar rapi dan ketika sudah berada di puncak, kami dapat melihat hamparan sawah kota jogja yang sangat indah.
Sebenarnya kami bisa melihat sunset di sini, tapi mengingat waktu yang sudah mulai sore dan ada satu tempat wisata di daerah Dlingo yang belum kami datangi, maka sekitar jam 14.30 kami melanjutkan perjalanan menuju Jurang Tembelan.
Jurang Tembelan
Kami agak kesulitan mencari tempat ini karena Jurang Tembelan merupakan tempat wisata baru yang masih belum dikembangkan, sempat beberapa kali nyasar dan bertanya pada penduduk sekitar sampai akhirnya kami dapat sampai di Jurang Tembelan, dan ternyata lokasi jurang tembelan ini persis di sebelah Kebun Buah Mangunan, seharusnya kami ke tempat ini setelah dari Kebun Buah Mangunan, tapi ini kami ceritanya malah balik lagi, hahaha.Di sini kami tidak dikenakan tiket masuk melainkan hanya biaya parkir yang itupun bayar secara sukarela, hehe. Suasana Jurang Tembelan tergolong sepi, mungkin karena kami ke sini pada saat menjelang sore kali ya, dimana cuaca panas banget, tapi ada keuntungannya juga sih, kami tidak perlu lama antri untuk foto di spot kapal titanic, kami hanya perlu menunggu satu antrian saja, hehehe. Spot foto kapal titanic inilah yang menjadi daya tarik utama dari Jurang Tembelan, dan waktu yang tepat untuk kesini adalah di pagi hari, dimana kita dapat melihat sunrise tetapi jika kita beruntung (kalo tidak tertutupi awan dan kabut maksudnya), hehehe.
Sekitar jam 15.30 wib, kami memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat karena pada malam hari kami berniat untuk pergi ke pasar malam perayaan sekaten.
Pasar Malam Perayaan Sekaten
Dikarenakan hujan gerimis yang melanda Kota Yogyakarta sepanjang sore, kami baru berangkat menuju Pasar Malam Perayaan Sekaten sekitar pukul 20.00 wib. Untuk menuju ke sini kami memutuskan naik becak, hal ini karena pertimbangan jika kami membawa motor pasti tempat parkir bakalan ramai dan penuh mengingat ini adalah malam minggu pastinya banyak orang pacaran yang datang ke sini, hahaha.Pasar Malam Perayaan Sekaten adalah sebuah agenda tahunan yang menyajikan beragam seni, wahana, dan wisata kuliner. Pasar Malam ini yang diadakan di Alun - Alun Utara Yogyakarta dan digelar berdekatan dengan Tahun Baru Hijriyah.
Pasar Malam Perayaan Sekaten benar - benar ramai dan penuh dengan ratusan bahkan ribuan orang, hujan gerimis di kota Yogyakarta tidak menyurutkan niat penduduk Yogyakarta ataupun wisatawan untuk datang ke sini. Awalnya kami berniat untuk mencoba salah satu wahana yang ada di sini, tapi berhubung suasana padat banget, akhirnya kami mengurungkan niat tersebut, dan kami beralih mencari tempat makan, haha. Dan ternyata tempat makan yang kami kunjungi pun juga penuh, tapi ya sudahlah dari pada kami kelaparan, hehe. Sudah menunggu lumayan lama di tempat makan tersebut tetapi tidak kunjung dilayani, akhirnya kami emosi dan memutuskan untuk pindah ke tempat makan yang lain, dan di tempat makan yang kedua ini ternyata makanannya udah habis dikarenakan waktu yang sudah malam, lalu kami memutuskan untuk membeli minuman saja di sini itung-itung buat membasahi tenggorokan, hihihi. Setelah itu sekitar jam 10.00 wib karena sudah tidak sanggup melihat sesaknya Pasar Malam Sekaten ini, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki ke Malioboro dengan tujuan untuk membeli makan dan menikmati suasana malam di sana.
Malioboro di Malam hari
Hal pertama yang kami lakukan ketika sampai di malioboro adalah mencari tempat makan karena energi kami sudah terkuras habis akibat berjalan kaki sejauh 1,3 km, hehehe. Kami memilih untuk makan angkringan di daerah malioboro dengan ditemani alunan musik yang dimainkan oleh musisi setempat. Suasana di Malioboro semakin malam semakan ramai oleh pengunjung yang menghabiskan malam di sini.Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta
Titik Nol Kilometer adalah titik yang menjadi patokan penentu arah di Yogyakarta. Kawasan di sekitar titik Nol Kilometer merupakan kawasan wisata bersejarah berupa bangunan - bangunan merupakan peninggalan tua peninggalan Belanda atau disebut juga loji. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi oleh kaum muda yang ingin menghabiskan malam, terutama pada malam minggu seperti ini, di sekeliling kami banyak pasangan muda - mudi yang sedang asik bercanda ria, sedangkan kami berdua hanya duduk sambil memakan jagung manis, hahahaha.Hari ke 3 di Yogyakarta
Hari ini adalah hari terakhir kami di Yogyakarta, kereta saya akan berangkat ke jakarta sekitar jam 19.00 wib, tapi sebelumya kami akan menghabiskan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat yang ada di kota Yogyakarta.
Berhubung jadwal check out kami adalah jam 12.00 wib, maka sebelum memulai sekitar jam 08.00 wib kami menitipkan barang bawaan kami di hotel dan akan kami ambil sebelum menuju ke stasiun.
Situs Warungboto
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Situs Warungboto. Situs Warungboto dulunya merupakan tempat pesanggrahan Sri Sultan Hamengku Buwono II, letaknya berada di jalan Veteran Nomor 77, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyaka, jaraknya dari hotel sekitar 6,6 km. Setelah kami sampai di jalan Veteran ini, kami agak kesulitan untuk mencari pintu masuk ke tempat ini mengingat tempat ini merupakan tempat wisata yang belum dikembangkan oleh pemerintah setempat, kami mendapat informasi mengenai adanya tempat ini pun melalui instagram. Hampir sempat putus asa mengenai bagaimana cara masuknya, akhirnya kami mencoba masuk ke sebuah gang yang ternyata mengarahkan kami ke jalan masuk Situs Warungboto tersebut. Mengingat Situs Warungboto masih belum dikembangkan, kami tidak dikenakan tiket masuk melainkan hanya biaya parkir saja. Pengunjungnya pun tidak terlalu banyak dan tempatnya pun tidak terlalu luas, jadi tidak perlu antri terlalu lama kalau ingin berfoto, hehe.
Sekitar jam 09.30 wib, karena tidak ada lagi yang bisa kami lakukan di sini, kami akhirnya memutuskan untuk pergi ke Taman Sari, padahal sebelumnya kami tidak merencanakan akan keTaman Sari, hehe.
Taman Sari
Jarak Taman Sari dari Situs Warungboto sekitar 5,3 km, dan membutuhkan waktu kurang lebih 20 - 30 menit untuk menuju ke sini, dan ini sudah ketiga kalinya saya ke Taman Sari, hehehehe. Taman Sari lebih dikenal dari pada Situs Warungboto, dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit yang ada di Kota Yogyakarta, tiket masuknya pun murah hanya sekitar Rp 5000,-.Taman Sari adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) dengan luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Jika ingin mengetahui mengenai sejarah taman sari lebih lengkap, di sini disediakan guide yang akan menemani kita berkeliling Taman Sari sambil menceritakan tentang sejarahnya.
Setelah puas berkeliling Taman Sari, selanjutnya sekitar jam 11.00 wib kami pergi ke Alun - Alun Kidul Kota Yogyakarta
Alun-Alun Kidul
Jarak alun - alun kidul dari taman sari sangat dekat, hanya 450 m. Pada saat kami tiba di sini suasana sangat sepi, mungkin karena siang bolong kali ya, hehe. Yang menjadi salah satu alasan kenapa kami ke sini adalah rasa penasaran terhadap pohon beringin kembar yang ada di tengah alun - alun kidul. Pohon ini memiliki mitos yang katanya barang siapa bisa melewati dua pohon kembar, apapun keinginannya akan terwujud. Karena saya tidak mencoba untuk melewati kedua pohon tersebut, saya tidak tau mitos tersebut benar atau tidak, hehehehehe.Kami cuma sebentar di sini, selanjutnya kami pergi ke Tempo Gelato untuk mendinginkan pikiran dan hati, eh ngadem maksudnya karena seharian ini kepanasan akibat berada di luar ruangan, hehe.
Tempo Gelato
Tempo Gelato merupakan salah satu tempat makan eskrim yang ngehits di Kota Yogyakarta, bayangin aja dari luar udah terlihat banget ramainya, maksud hati yang awalnya ingin mendinginkan hati dan pikiran (eh ngadem maksudnya) mendadak langsung hilang saat melihat ramainya tempat ini, tapi untungnya kami masih bisa dapat tempat duduk di sini, hehe.Setelah selesai menikmati es krim, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, sebenarnya sih kami masih ingin ngadem di sini, tapi berhubung suasana yang tambah rame, mau tidak mau, suka tidak suka, kami memutuskan untuk beranjak dari tempat tersebut biar pengunjung yang lain kebagian tempat duduk, hehehe.
Setelah dari Tempo Gelato, selanjutnya kami mencari masjid untuk sholat sebelum kemudian melanjutkan perjalanan untuk mencari oleh-oleh. Sekitar jam 15.30 wib kami menuju hotel untuk mengambil barang-barang dan selanjutnya menuju Stasiun Lempuyangan. Sebenarnya kereta saya berangkat pada jam 19.00 wib dan travel yang menjemput teman saya baru datang pada jam 20.00 wib, tetapi kami memutuskan ke stasiun lebih awal karena motor yang kami sewa akan diambil pada pukul 16.00 wib, dan kami sepakat tempat pengambilannya adalah di Stasiun Lempuyangan.
Pada pukul 18.30 wib, saya masuk ke dalam stasiun karena kereta yang saya naiki akan segera tiba, sedangkan teman saya masih berada di stasiun untuk menunggu jemputan dari travelnya, dengan demikian berakhirlah perjalanan kami di Kota Yogyakarta, sebuah perjalanan dari dua orang sahabat yang hanya mengandalkan Google maps, dimana teman saya sebagai pengemudi motor sedangkan saya bertindak sebagai petunjuk arah (sepanjang perjalanan liatin maps terus biar gak kesasar, hehehe).
Total Pengeluaran
Tiket Jakarta - Yogyakarta (PP) = Rp. 430.000,-
Hotel 2 Malam (Rp. 250.000/mlm) = Rp. 500.000/2org = Rp. 250.000,-
Sewa Motor 2 Hari (Rp. 70.000/hr) = Rp. 140.000/2org = Rp. 70.000,-
Pengeluaran Hari 1
Sarapan = Rp. 7.000,-
Makan Siang = Rp. 20.000,-
Makan Malam (House of Raminten) = Rp. 25.000,-
Parkir House of Raminten = Rp. 1.000/2org = Rp. 500,-
Taman Pelangi = Rp. 20.000,-
Bensin = Rp. 20.000/2org = Rp.10.000,-
Pengeluaran hari ke 2
Pompa ban botor = Rp. 3.000/2org = Rp. 1.500,-
Tiket masuk Kebun Buah Mangunan = Rp. 5.000,-
Parkir Hutan Pinus Imogiri = Rp. 3.000/2org = Rp. 1.500,-
Parkir Puncak Becici = Rp. 3.000/2org = Rp. 1.500,-
Makan Siang = Rp. 25.000,-
Parkir Jurang Tembelan = Rp. 5.000/2org = Rp. 2.500
Becak ke Pasar Malam Perayaan Sekaten = Rp. 15.000/2org = Rp. 7.500,-
Makan Malam = Rp. 15.000
Jagung Bakar = Rp. 5.000,-
Bensin = Rp. 20.000/2org = Rp. 10.000,-
Pengeluaran hari ke 3
Parkir situs Warungboto = Rp. 3.000/2org = Rp. 1.500,-
Tiket masuk Taman Sari = Rp. 5.000,-
Parkir Taman Sari = Rp. 1.000/2org = Rp. 500,-
Parkir Alun - Alun Kidul = Rp. 1.000/2org = Rp. 500,-
Parkir Tempo Gelato = Rp. 1.000/2org = Rp. 500,-
Tempo Gelato = Rp. 25.000,-
Makan siang = Rp. 25.000,-
Jumlah pengeluaran = Rp. 965.000,-
Pengeluaran di atas belum termasuk oleh-oley ya, hehehehe.....